News Update :
Diberdayakan oleh Blogger.

Tutorial CorelDRAW

Tutorial Photoshop

Arsip Blog

Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika

Sabtu, 17 Mei 2014

Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk.
Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini.”
Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya.
Hingga akhirnya pendeta itu berkata, “Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya.” Barulah pemuda ini beranjak keluar.
Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, “Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim.” Pendeta itu menjawab, “Dari tanda yang terdapat di wajahmu.”
Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.
Sang pendeta berkata, “Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat.”
Si pemuda tersenyum dan berkata, “Silahkan!
Sang pendeta pun mulai bertanya, “Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya, delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya? Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu! Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api? Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar! Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?”
Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,
Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami).” (Al-Isra’: 12).
Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.
Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan makhluk.
Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (Al-Mulk: 3).
Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman, “Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka.” (Al-Haqah: 17).
Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang. (*
Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (Al-An’am: 160).
Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf as.
Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa as yang terdapat dalam firman Allah, “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air.” (Al-Baqarah: 60).
Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT berfirman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing.” (At-Takwir: 18).
Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf AS, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala.” Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, ” tak ada cercaaan terhadap kalian.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” (Luqman: 19).
Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’: 69).
Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf: 28).
Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.
Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta. Pemuda ini berkata, “Apakah kunci surga itu?” mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.
Mereka berkata, “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!” Pendeta tersebut berkata, “Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah.” Mereka menjawab, “Kami akan jamin keselamatan anda.” Sang pendeta pun berkata, “Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa anna Muhammadar Rasulullah.”
Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.
‘’ Kisah nyata ini diambil dari Mausu’ah al-Qishash al-Waqi’ah melalui internet.(htp://www.gesah.net)’’
Di bagikan oleh kumpulan cerita nasehat-eva kurniawan|4share

Guru Konsumtif

Sabtu, 10 Mei 2014

Guru konsumtif, itulah yang terjadi sekarang ini. Meski tidak semua, tetapi sebagian guru-guru kita sangat konsumtif. Pengeluaran untuk pembiayaan sehari-hari sangat tinggi bahkan terkadang hingga melebihi kemampuannya. Ibarat pepatah, "Besar pasak daripada tiang".

Seseorang dengan predikat guru konsumtif maka dalam mengeluarkan uang sangat tidak terkontrol. Pengeluaran uangnya tidak berdasarkan kebutuhan, tetapi lebih didasari pada keinginan nafsu belanja. Benda-benda yang dibeli tidak dikarenakan memang dibutuhkan, melainkan karena sekedar senang.

Tidak sedikit memang yang memiliki predikat guru konsumtif. Mereka bergaya hidup mewah, memiliki mobil mahal, memamerkan perhiasan dan sebagainya. Hutang kepada bank untuk memenuhi kebutuhan konsumtif mereka adalah jalan yang mereka tempuh. Hidupnya selalu gali lobang tutup lobang.

Uang sertifikasi di tangan guru konsumtif


Uang sertifikasi (sekali lagi, meski tidak semuanya) merubah prilaku sebagian guru. Uang sertifikasi yang semestinya digunakan untuk mengembangkan kapasitas dan kualitas pembelajarannya, justru menjadi sarana untuk menjadi guru konsumtif. Sebagian besar digunakan untuk hal-hal yang sama sekali tidak terkait dengan dunia pendidikan.

Kini, banyak guru-guru yang memiliki predikat guru konsumtif. Dana sertifikasi yang diterimanya tidak untuk melanjutkan pendidikannya, mengikuti pelatihan-pelatian profesi keguruan, membeli buku-buku referensi pembelajaran dan pendidikan. Dana tersebut justru digunakan untuk menambah koleksi kendaraan bemotor, perhiasan, memperbaiki rumah, gadget baru dan sebagainya yang kesemuanya tidak terkait dengan profesi keguruan.

Maka menjadi sebuah ironi ketika dana sertifikasi sama sekali tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pembelajaran dan juga untuk pengembangan diri. Sebaliknya, uang yang diterima karena berpredikat guru profesional menjadikannya guru konsumtif.

Bagi guru konsumtif, dana sertifikasi tidak merubahnya menjadi lebih baik dan berkualitas. Dana yang diterimanya menjadi jalan merubah gaya hidup.

Sumber : http://pendidikan-full.blogspot.com/2014/01/guru-konsumtif.html

Boarding School atau Sekolah Berasrama

Boarding School atau Sekolah Berasrama diangkat sebagai topik dalam Blog Artikel dan Berita Pendidikan kali ini. Untuk waktu sekarang bahkan hingga nanti, mengangkat tema tersebut menjadi sesuatu yang penting.

Berdasarkan pengalaman penulis selaku guru, ada banyak siswa yang kesulitan mengatur waktu belajar, belajar kemandirian, tanggung jawab, dewasa. Boarding School atau Sekolah Berasrama adalah lembaga tepat untuk mendidik para siswa yang memiliki beberapa masalah sebagaimana disebutkan sebelumnya.

Di dalam Boarding School atau Sekolah Berasrama para siswa akan dilatih hidup secara ketat (baca disiplin) mengikuti jadual kegiatan dan belajar, dilatih hidup mandiri, bertanggung jawab serta menjadi manusia yang memiliki kedewasaan.

Bagi anak-anak yang manja dan terbiasa dilayani saat berada di rumah, maka pada awal masuk di Boarding School atau Sekolah Berasrama akan terasa berat dan tersiksa. Hal tersebut wajar, mengingat hal itu adalah pertama kalinya bagi anak. Lama kelamaan mereka akan terbiasa dan menjadi anak mandiri dan dewasa.

Tip Memilih Boarding School atau Sekolah Berasrama

Pada prinsipnya semua Boarding School atau Sekolah Berasrama adalah baik. Karena semuanya memiliki tujuan yang sama sebagaimana telah disebutkan pada paragraf sebelumnya.

Meski demikian, tidak ada jeleknya jika Anda membaca beberapa tips memilih Boarding School atau Sekolah Berasrama bagi putra putri Anda berikut ini :
  1. Gali informasi sedalam-dalamnya mengenai Boarding School atau Sekolah Berasrama.
  2. Carilah lembaga yang secara ideologi sesuai dengan ideologi Anda, baik ideologi Agama, faham atau aliran yang diyakini.
  3. Cari Boarding School atau Sekolah Berasrama yang biaya atau living cost-nya sesuai dengan kemampuan.
  4. Pelajari jadual, pola kegiatan dan pola pembinaan yang berlaku.
  5. Tengok dan lihat bakal asrama tempat menginap putra putri Anda.
Demikian beberapa tips memilih Boarding School atau Sekolah Berasrama bagi putra putri Anda. Jangan lupa bertanya kepada siapa saja, kepada rekan, saudara atau kepada orang lain yang anaknya sudah lebih dulu berada di Boarding School atau Sekolah Berasrama.

Boarding School atau Sekolah Berasrama bisa menjadi pilihan bagi orang tua yang menginginkan putra putrinya mendapatkan pendidikan tentang kedisiplinan, kemandirian, tanggung jawab dan kedewasaan.

Terlebih bagi orang tua yang, karena kesibukan, tidak memiliki kesempatan mengawasi dan mendidik putra putrinya maka Boarding School atau Sekolah Berasrama adalah pilihan tepat.

Demikian, pembaca setia Blog Artikel dan Berita Pendidikan artikel mengenai Boarding School atau Sekolah Berasrama.

Sumber : http://pendidikan-full.blogspot.com/2014/01/boarding-school-atau-sekolah-berasrama.html

Jumlah Akademisi Muslim Di Dunia Islam

Sebagai muslim, berapa sih jumlah akademisi muslim di dunia Islam, jika Anda tahu?  Populasi muslim di dunia kurang lebih mencapai 1,5 milyar yang tersebar di 50 negara. Jika dipersentase, jumlah akademisi muslim mencapai 10 persen atau sekitar 150 juta.

Lalu, berapa jumlah akademisi muslim di Indonesia, sebagai negeri dengan penduduk mayoritas muslim. Akademisi muslim di Indonesia mencapai 13,28 persen dari seluruh populasi atau 32 juta jiwa.

Dengan banyaknya jumlah akademisi muslim di dunia Islam maka potensi sumber daya intelektualnya menjadi luar biasa. Masa depan dunia Islam menjadi semakin cerah dengan munculnya berbagai gagasan dan ide  pembangunan peradaban Islam.

Jumlah akademisi muslim di dunia Islam yang sangat signifikan itu kemudian melahirkan banyak usulan dalam bentuk solusi tentang topik-topik penting seperti politik global serta dampaknya bagi dunia Islam yang mencakup hubungan internasional, geopolitik, interdependensi antarnegara hingga isu militer dan keamanan global.

Jumlah akademisi muslim di dunia Islam yang mencapai ratusan juta itu sangat bermanfaat dalam percaturan global. Mereka terlibat akitf mendiskusikan isu ekonomi, kesehatan dan keamanan pangan, energi dan sumber daya alam, masalah perempuan dan keluarga serta pendidikan dan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia.

Sangat diharapkan, peran serta akademisi muslim yang jumlahnya ratusan juta itu tidak berhenti pada tataran wacana, teori dan konsep. Karena hal itu tidak akan menyelesaikan permasalahan riil dunia Islam.

Masalah-masalah berat yang kini dihadapi dunia Islam adalah degradasi moral masyarakat, ekonomi yang rendah, ketertinggalan pendidikan dan ilmu pengetahuan serta teknologi (iptek).

Sekulerisme dan liberalisme merupakan penghalang intelektual dan akademisi muslim untuk merumuskan penyelesaian yang menyeluruh dan tuntas (paripurna) atas problematika yang dihadapi masyarakat muslim.

Kenapa sekulerisme dan liberalisme menjadi penghalang bagi akademisi dan intelektual muslim? Sekulerisme menghasilkan manusia-manusia sombong yang merasa lebih tahu segala-galanya dibandingkan Tuhan yang menciptakan alam semesta. Sekulerisme mengakibatkan Islam terpisah dari kehidupan dan urusan masyarakat. Demikian juga liberalisme. Ia telah menjauhkan manusia dari aturan-aturan yang ada dalam Islam yang mencakup seluruh aspek kehidupan.

Menjadi tugas Intelektual dan akademisi Muslim di dunia islam untuk mengintegrasikan dan menyinergikan sistem dan hukum Islam dalam setiap upaya ilmiah mereka guna menyelesaikan setiap permasalahan masyarakat.

Manfaat Menulis Di Kertas

Menulis di kertas, mungkin dianggap kuno dan jadul jika dibandingkan dengan laptop atau desktop. Sekarang memang era digital. Semua dikerjakan dengan perangkat berbasis digital. Sehingga jika ada orang yang menggunakan cara dan alat lama maka akan dicap sebagai jadul dan ketinggalan jaman.

Ternyata, menulis di kertas memiliki manfaat yang sangat besar jika diandingkan dengan mengetik di komputer. Dan manfaat menulis di kertas tersebut adalah memperkuat daya ingat  serta kemampuan memahami konsep.

Berasarkan hasil penelitian terbaru yang dirilis dalam jurnal Psychological Science, menulis dengan menggunakan pulpen dan kertas ternyata lebih meningkatkan kualitas belajar jika dibandingkan dengan menggunakan laptop.

manfaat menulis di kertas adalah bahwa menulis merupakan cara yang baik untuk menyimpan gagasan dalam jangka waktu yang panjang. Manfaat menulis di kertas yang lainnya adalah dapat menguatkan proses belajar yang lebih baik dengan mengetik.

Penelitian tentang manfaat menulis di kertas dilakukan dua orang psikolog dari Princeton dan Universitas California, Los Angeles, Pam Mueller dan Daniel Oppenheimer. Dua psikolog tersebut menguji efek menulis di kertas yang dilakukan mahasiswa dalam dua seri percobaan.
Kesimpulan lain dari penelitian tentang
Mahasiswa dibagi dalam dua kelompok. Mereka disuruh mendengarkan materi kuliah dari dosen yang sama. Selanjutnya, mereka diperintahkan juga menyimpan hal-hal penting selama perkuliahan dengan menggunakan berbagai strategi yang mereka suka.

Setelah satu setengah jam, mahasiswa diuji soal materi kuliah. Dan hasilnya adalah mahasiswa yang menggunakan laptop lebih "miskin" soal ide. Mereka lebih banyak menghasilkan catatan, tetapi hanya berupa salinan persis kata demi kata (verbatim) atau "transkrip tanpa otak".

Dan mahasiswa yang menulis di kertas menggunakan pulpen didapat hasil yang jauh lebih baik dalam kualitas belajar.

Jelaslah bahwa manfaat menulis di kertas sangat besar. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa menulis di kertas merupakan cara yang tepat untuk menyimpan dan mengendapkan ide gagasan dalam jangka waktu lama.

Dirjen Dikti Buka Training of Trainers Pendidikan Anti-Korupsi 2014

Jakarta, 5 Mei 2014-“Jika gurunya ‘bener’, muridnya juga ‘bener’,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Dirjen Dikti, Kemdikbud) Djoko Santoso membuka Training of Trainers Pendidikan Anti-Korupsi (ToT PAK) Regional I Tahun 2014 yang berlangsung mulai hari ini tanggal 5 hingga 7 Mei 2014 di Park Hotel, Cawang, Jakarta.
Djoko berharap dapat ToT PAK tak hanya berhenti pada pelatihan semata, melainkan mampu menyebarkan ke civitas akademika lainnya, termasuk pendidik dan tenaga kependidikan. ToT PAK juga diharapkan menumbuhkan kepahaman dan kesadaraan mahasiswa akan bahaya laten korupsi. Tujuan akhir kegiatan ini adalah menciptakan generasi emas Indonesia yang anti-korupsi.
Hadir pula dalam acara ini antara lain Inspektur Jenderal (Irjen) Kemdikbud Haryono Umar. “Kalau kita kehilangan integritas, kita akan kehilangan semuanya,” kata Haryono. Ia yakin bangsa Indonesia masih memiliki peluang untuk jadi bangsa yang maju jika masih mengedepankan integritas.
Selain itu, hadir pula Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqodas. “Ada beberapa tipe korupsi,” ucap Busyro. Corruption by need, by greed and by design. Corruption by need dilakukan karena ingin memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari yang tidak tercukupi oleh gajinya yang rendah. Corruption by greed dilakukan karena adanya sifat keserakahan untuk bisa hidup secara berlebihan (bermewah-mewahan). Sedangkan corruption by design yakni korupsi pertemuan antara niat dan kesempatan. Kesempatan tercipta karena kelemahan sistem dn peraturan.
Para narasumber Pendidikan Anti-Korupsi pun memberikan paparan dan berbagi pengalaman terkait implementasi penerapan PAK di Perguruan Tinggi (PT) masing-masing. Diantaranya adalah Nanang T. Puspito dari Institut Teknologi Bandung (ITB). “Dalam ToT ini para peserta menyusun silabus, diskusi tentang bagaimana implementasi PAK di PT,” ungkap Nanang.

Komputer Internet

 

© Copyright Ataya Media 2013 -2016 | Design by Fathurrahman PS | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.